Quantcast
Channel: Logo Lambang Indonesia
Viewing all 337 articles
Browse latest View live

Coat of arms of Croatia Logo - Free Vector CDR

$
0
0
Coat of arms of Croatia
Waisai, 999-logo.blogspot.com - The coat of arms of the Republic of Croatia (CroatianGrb Republike Hrvatske) consists of one main shield and five smaller shields which form a crown over the main shield. The main coat of arms is a checkerboard (chequy) that consists of 13 red and 12 silver (white) fields. It's also informally known in Croatian as šahovnica ("chessboard", from šah, "chess"). The five smaller shields represent five different historical regions within Croatia.
The checkerboard coat of arms (šahovnica) is first attested as an official symbol of the kingdom of Croatia on an Innsbruck tower depicting the emblem of Maximilian I, Archduke of Austria in 1495. It appeared on a seal from the Cetingrad Charter that confirmed the 1527 election of Ferdinand I, Archduke of Austria as king of Croatia in Cetin.
The origin of the design has often been purported as being medieval. Historic tradition states it to be the arms of Stephen Držislav in the 10th century. A Split stone baptistry from the time of Peter Krešimir IV (r. 1058–1074/5) has engraved falcons that carry something that resembles a chequy on their wings, and the bell tower of the medieval Church of St. Lucy, Jurandvor has a checkerboard pattern carved onto it.
The size of the checkerboard ranges from 3×3 to 8×8, but most commonly 5×5, like in the current design. It was traditionally conjectured that the colours originally represented two ancient Croat states, Red Croatia and White Croatia, but there is no historical evidence to support this.
Towards the Late Middle Ages the distinction for the three crown lands (Croatia 'proper', Dalmatia, Slavonia) was made. Thešahovnica was used as the coat of arms of Croatia proper & together with the shields of Slavonia and Dalmatia was often used to represent the whole of Croatia in Austria-Hungary. It was used as an unofficial coat of arms of the Kingdom of Croatia adopted in 1848 and as an official coat of arms of the post-1868 Kingdom of Croatia-Slavonia (both unofficially known as Triune Kingdom). The two are the same except for the position of the šahovnica and Dalmatian coat of arms which are switched around & with different crowns used above the shield - the later employing St Stephen's crown (associated with Hungarian kings).
Source : Wikipedia, vectorise.net

Coat of arms of Cuba Logo - Free Vector CDR

$
0
0
Coat of arms of Cuba
Waisai, 999-logo.blogspot.com - The Cuban Coat of Arms is the official heraldic symbol of Cuba. It consists of a shield, in front of a Fasces crowned by the Phrygian Cap, all supported by an oak branch on one side and a laurel wreath on the other. The coat of arms was created by Miguel Teurbe Tolón  and was adopted on April 24, 1906.

Shield

The shield is divided into three parts:
In the chief, a key charging a blue sea between two rocks, symbolizing Cuba’s geographical position between Florida and the Yucatán Peninsula. A bright rising sun in the background symbolizes the rising of the new republic. A key is a symbol of Cuba as Cuba is the key to the Americas.
On the left are the stripes of the flag of Cuba but turned so as they are bendwise.
On the right is a common Cuban landscape, Royal Palm tree, a symbol of Cuba with mountains in the background.

Supporters

The shield is supported by an oak branch on one side and a laurel wreath on the other. The oak branch symbolizes the strength of the nation; and the laurel wreath: honor and glory. These symbols were meant to represent the rights of man: Equality, Liberty and Fraternity.

Helm/crest

A Phrygian Cap (Gorro Frigio) or liberty cap is located at the top, as a crown symbolizing liberty, with a sole star on it standing for independence.
Source : Wikipedia, vectorise.net

Logo LAKESLA - Lembaga Kesehatan Kelautan TNI AL

$
0
0
Logo LAKESLA - Lembaga Kesehatan Kelautan TNI AL
Request Logo By Novi Alim Murdani
Waisai, 999-logo.blogspot.com - Artikel Berikut ini tentang Lambang / Logo dari Lembaga Kesehatan Kelautan TNI AL ayng diseingkat LAKESLA yang beralamat di Jl. Gadung No.1, Wonokromo, Kota Surabaya, Jawa Timur  dengan Nomor Telepon (031) 8421197
Baca Juga :
LAKESLA Drs. Med. R. RIJADI S., Phys
Visi
      Dalam rangka mewujudkan kesiapan dan kemampuan Lakesla Drs. Med. R. Rijadi S., Phys sesuai dengan perkembangan TNI AL guna mendukung tugas dalam menjaga dan mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Lakesla Drs. Med. R. Rijadi S., Phys mempunyai visi :SEBAGAI PUSAT UNGGULAN KESEHATAN MATRA LAUT.

Misi
      Untuk mewujudkan visi Lakesla Drs. Med. R. Rijadi S., Phys dan memberikan peluang untuk perubahan sesuai tuntutan lingkungan maka ditetapkan misi Lakesla Drs. Med. R. Rijadi S., Phys sebagai berikut :
  1. Menyiapkan dukungan kesehatan penyelaman.
  2. Melaksanakan pendidikan, penelitian dan pengembangan dalam bidang kesehatan matra laut.
  3. Mengembangkan teknologi kesehatan matra laut.
 Kantor LAKESLA - Lembaga Kesehatan Kelautan TNI AL ( lakesla.com)
  
SEJARAH
I. PERIODE 1968 -1971
Dalam periode ini Lakesla masih merupakan cikal bakal, sedangkan institusi ini masih bernama Lemkesal yang dipimpin oleh dr. Dardjo.
       Pada tahun 1968 tercetuslah ide untuk mendirikan  Lembaga Kesehatan yang digagas di Graving dock “Irian”  guna mendukung operasional Armada R.I. adapun para pencetus ide tersebut adalah
  1. Dokter Soesanto Mangoen Sardjito, pernah pendidikan di Polandia
  2. Dokter Dardjo pernah pendidikan di Rusia
  3. Med. R. Rijadi Sastropanoelar,.Phys pernah pendidikan di Yugoslavia
  4. Dokter Donir Djonhar pernah pendidikan di Jepang
  5. Dokter Sigit Widodo
Dari hasil kesepakatan bersama maka berdirilah suatu lembaga kesehatan yang diberi nama : “LEMKESAL”   bertempat di Diskes Konatal (PAL) Surabaya .
Keberadaan Lemkesal pada saat itu, merupakan Surlakteklap Jankesal, yang rencananya  akan ditugasi untuk  meneliti dan mengembangkan bidang Kimia, Faal dan Kesehatan Pelabuhan.
     Bidang Kimia : meneliti dan mengembangkan pertahanan Armada R.I. dari serangan senjata kimia, biologi dan nuklir, namun dalam perkembangan sejarahnya tugas ini  di bebankan ke “LAFIAL“.
Bidang Faal : meneliti dan mengembangkan Ilmu  Faal  untuk  mendukung kemampuan tempur prajurit ALRI yang bertugas   di  kapal  atas air, kapal selam, tank amphibi, pesawat udara dan bataliyon  KKO–AL.
         Bidang Kesehatan Pelabuhan  saat itu merencanakan untuk melakukan tugas fumigasi dan karantina. dalam perkembangan sejarahnya tugas ini di bebankan ke Diskes  Kodamar IV.
         Dari ketiga bidang tersebut diatas maka hanya  bidang faal yang dikembangkan  oleh Lemkesal. Lemkesal saat itu pernah ditugasi untuk melakukan penelitian Ransum laut  bagi ABK, sedang pelaksanaan penelitian di R.I. “IRIAN”,  guna menentukan kebutuhan  gizi prajurit ALRI.

II. PERIODE 1971 - 1987  
         Pada periode ini kepemimpinan Lemkesal sudah di serahkan kepada Drs. Med. R. Rijadi S Phys., yang kemudian kantor Lemkesal pindah dari Diskes Konatal (PAL ) ke Jln Pati Unus (Sekarang Diskes Lantamal V Surabaya) yang kemudian Lemkesal berganti nama “LAPUSKESPREV”. Dari sinilah  Lapuskesprev mulai  berkiprah dengan pengadaan alat-alat pendukung operasional Penelitian dan Pengembangan Ilmu  Faal misalnya: WBGT, AUDIOMETRI, ERGOCYCLE ,   ECG, PULSEMETER, STEP UP TEST, SPIRO MERA / COLLIN, BMR, ANTROPOMETRI DLL.
         Dalam perjalanan sejarahnya, Lapuskesprev makin berkembang dan pada tahun 1975 Lapuskesprev berubah menjadi “LAKESLA” (  Lembaga Kesehatan Keangkatan Lautan). Tahun 1976 kantor Lakesla pindah ke Jakarta, namun perwakilan Lakesla di Surabaya tetap di pertahankan dan sebagai penanggung jawab medis adalah dr. J. Tumonggor, dan dibantu oleh beberapa personil antara lain :
  1. Isnatun
  2. Slamet
  3. Sri Sutjipto (Kepala Harian)
  4. Gimun Murnanto
  5. Kadino
  6. Slamet (sopir)
  7. Fatah ( detasir )
  8. Endang ( detasir )
Sedangkan di Jakarta pimpinan Lakesla tetap dijabat oleh Drs.  Med. R. Rijadi S Phys. dibantu oleh beberapa personil :
  1. Maharani
  2. Dra Sasi Handayani
  3. Drs Karma Budiman, Apt
  4. Said Amir Hamzah Bsc
  5. Imam Dasuki
  6. Suharyono
  7. Sularno
  8. Sri Patmularsih
         Pada masa ini sudah banyak kegiatan baik penelitian maupun chek up kemampuan tempur TNI AL: secara rutin, bahkan club – club pesepak bola di  Surabaya memanfaatkan keberadaan Lakesla untuk menguji antropometri, faal kerja,  kekuatan otot dan ketahanan stamina para pemainnya, misalnya Persebaya, Niac Mitra dan Persegres, pemeriksaan Spirometri dan audiometric bagi karyawan Telkom di Surabaya.
Pada tahun 1976 dilakukan proyek penelitian gizi prajurit guna menentukan indek ULP ( uang lauk pauk )  bagi  anggota yang sedang bertugas  /  berlayar.
Sedangkan Lakesla   Jakarta juga mengadakan penelitian – penelitian serta urikkes   puanpur secara rutin bagi  prajurit TNI AL yang ada di Jakarta dan Werving Catar AKABRI  setiap tahun  di Magelang.
Penelitian yang dikerjakan antara lain :
  1. Kehilangan Cairan Tubuh bagi prajurit Rindam Condet pada saat Long March.
  2. Kebutuhan kalori pada saat kerja bagi kowal
  3. Standart Ransum Prajurit Raiders pada saat lintas medan bagi prajurit Marinir / TNI AD di Ciuyah Bogor
  4. Program penurunan Berat Badan bagi anggota KOWABRI
Pada tahun 1981 Lakesla Jakarta dan perwakilan Lakesla Surabaya bergabung menjadi satu kembali, di Surabaya ( di komplek RUMKITAL DR RAMELAN Surabaya) karena sedang di bangun gedung Lakesla.
Sambil menunggu selesainya  pembangunan gedung Lakesla, sementara Lakesla berkantor di Aspa Rumkital Dr Ramelan / Sekesal Surabaya. dalam kurun waktu kurang lebih 3 bulan sambil melakukan persiapan  dan konsolidasi dengan satker lain , maka pada tanggal  29 April 1982  gedung Lakesla diresmikan oleh Kasal Laksma Waluyo Sugito.
         Lakesla mulai menempati gedung  baru dan beban tugas lain sudah  menunggu  karena di gedung ini dilengkapi alat-alat  kesehatan yang super canggih pada jamannya seperti : Chamber HIperbarik, ENG, Audiometri, Dinamometri, Telemetri, Sound Level Meter, Havard Step Up Tester, WBGT,  BMR,  peralatan Laboratorium  dll.
Momentum peresmiam gedung Lakesla ini untuk selanjutnya di jadikan dasar berdirinya Lakesla :  29 April 1982
Logo Lakesla di desain oleh Slamet PNS sedangkan Semboyan “ RUMEKSA JALA PUTRA “ oleh Drs. Med R.Rijadi S. Phys yang mempunyai arti :
RUMEKSA :
  1. Memelihara
  2. Perawat
  3. Melindungi
  4. Membina
JALA  :
  1. Laut
  2. Samudra
  3. Bahari
PUTRA :
  1. Prajurit
  2. Anak
RUMEKSA JALA PUTRA mempunyai makna :  Merawat dan membina Prajurit Angkatan Laut
        Pada saat itu   Lakesla dibawah binaan Dirkesal, namun pada tanggal 17 Juni 1985 karena dinamika perobahan Organisasi maka Lakesla tidak lagi di bawah kendali Dirkesal, di  alihkan binakan ke Armada,  mulai saat itu Lakesla di bawah kendali Pangarma ( Sprin Kasal No: 735 / VI / 1985 tanggal 14 Juni 1985 ).
Dalam perjalanan sejarah, Pangarma mengeluarkan surat perintah kepada Dan Lantamal Surabaya untuk  mengendalikan Lakesla ( Sp  Pangarma No : 194 / VII / 1985 tanggal 8 Juli 1985).
Dari hasil evaluasi  Pimpinan TNI AL maka Lakesla kembali dibawah kendali Dirkesal pada tanggal : 8 Oktober 1986 ( K. Gram Kasal No: 22 TWU 0828.17 26  ).   Selama periode ini  banyak tugas-tugas yang di laksanakan selain penelitian dan pengembangan Ilmu Faal juga Ilmu Kesehatan Hiperbarik.
         Penambahan bangunan fisik untuk ruang staf dibangun tersambung dengan sayap kanan gedung RSAL  namun masih berlantai  satu.
          Tugas – tugas  dilaksanakan  antara lain :
  • Pemeriksaan Faalja Pemain sepak bola Persebaya, Primavera, 
  • Pemeriksaan Faalja Penyelam POSSI Jatim
  • Dukkes bagi Prajurit TNI AL Puan Pur & Matra Laut
  • Werving Catar Akabri di Magelang.
  • Yankes Terapi HBO
  • Penelitian Mabuk Laut
  • Membentuk Tim pelatih / Instruktur Urikkes Puan Pur bagi Diskes/satkes di luar Pulau Jawa seperti Diskes Tanjung Pinang, Diskes Ujung Pandang,  Satkes Biak, Diskes Ambon.
  • Job Training bagi personil RS Marinir Cilandak untuk pelatihan Urikkes Puan Pur
  • Diklat bagi calon awak Chamber HBO di Diskes Lantamal Ambon
  • Penelitian Pengaruh Lingkungan kerja terhadap :
    • Awak converter Lantamal Surabaya
    • Awak pesawat di Juanda
    • Awak mesin Turbin PSK di Armada
    • Awak Tank Amphibi di Ujung

Coat of arms of the Dominican Republic Logo - Free Vector CDR

$
0
0
Coat of arms of the Dominican Republic
Waisai, 999-logo.blogspot.com - The coat of arms of the Dominican Republic features a shield in similarly quartered colors as the flag, supported by a bay laurel branch (left) and a palm frond (right); above the shield, a blue ribbon displays the national motto: Dios, Patria, Libertad (God, Homeland, Liberty). Below the shield, the words República Dominicana appear on a red ribbon. In the center of the shield, flanked by six spears (three on each side), the front four holding the national flag, is a Bible with a small golden cross above it.
The constitution dictates that the Bible be opened to the John 8:32, which reads "Y la verdad os hará libre" (full verse: "[And ye shall know the truth], [A]nd the truth shall make you free"). [Coat of arms of the Dominican Republic| Lleva en el centro la Biblia abierta en el Evangelio de San Juan, capítulo 8, versículo 32,]
The coat of arms appears in the center of the flag of the Dominican Republic.
Source :Wikipedia, ectorise.net

Coat of arms of Egypt Logo - Free Vector CDR

$
0
0
Coat of arms of Egypt
Waisai, 999-logo.blogspot.com - The coat of arms of Egypt (Arabicشعار مصر‎) is a golden eagle looking towards the viewer's left (dexter).
The "Eagle of Saladin" holds a scroll on which the name of the state appears in Arabic script, Gumhūriyyat Miṣr al-ʿArabiyyah ("Arab Republic of Egypt"). The eagle carries on its breast a shield with the flag's colors — but with a vertical instead of a horizontal configuration. When appearing on the national flag, the eagle is rendered entirely in gold and white. During the union with Syria in the United Arab Republic (1958–1961), and in the ten years afterwards when Egypt retained the union's official name, the two green stars of the union's flag appeared in the white band of the eagle's shield. Between 1972–1984 the eagle was replaced by the golden Hawk of Quraish, as part of the symbolism of the Federation of Arab Republics.
The eagle as a symbol of Saladin is disputed by archeologists. The symbol of an eagle was found on the west wall of the Cairo Citadel (constructed by Saladin), and so is assumed by many to be his personal symbol. There is, however, little proof to defend this. It was subsequently adopted as a symbol of Arab nationalism by Iraq, Palestine, and Yemen (and formerly by Libya).
Source : Wikipedia, vectorise.net

Coat of arms of Finland - Free Vector CDR

$
0
0
Coat of arms of Finland
Waisai, 999-logo.blogspot.com - The coat of arms of Finland is a crowned lion on a red field, the right foreleg replaced with an armoured hand brandishing a sword, trampling on a sabre with the hindpaws. The coat of arms was originally created around the year 1580.

The lion in Nordic heraldry

The heraldic lion is quite common in Western Europe, and several European countries incorporate it into their national coats of arms. In Nordic heraldry, the lion is first found in the coat of arms of Denmark in the later part of the 12th century.

Starting in the 12th century, the territory of today's Finland was gradually incorporated into the Swedish kingdom, and this coincided with the period when coats of arms first came into use in northern Europe. The first known use of the lion in Sweden was on the royal seals of Erik Knutsson (died 1216) and Erik Eriksson (1216–50), who used two and three lions on their seal, respectively. The first king of the Folkunga family, Valdemar Birgersson (1239–1302), also used 3 lions on his seal (Figure 2).
Source : Wikipedia, vectorise.net

Logo Kabupaten Pegunungan Arfak (PEGAF) - Papua Barat

$
0
0
Logo Kabupaten Pegunungan Arfak (PEGAF)
Waisai, 999-logo.blogspot.com - Kabupaten Pegunungan Arfak merupakan daerah pemekaran dari Kabupaten Manokwari yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2012 Tentang Pembentukan Kabupaten Pegunungan Arfak di Provinsi Papua Barat.
Baca Juga :
Kirim/Request Logo ke Admin
Peta Kabupaten Pegunungan Arfak (petatematikindo.wordpress.com)
Pegunungan Arfak adalah gugusan gunung yang membentang di bagian kepala burung Pulau Papua. Memiliki ketinggian antara 15 meter hingga 2.950 meter diatas permukaan laut (dpl). Berdasarkan klasifikasi ketinggian, kawasan Pegunungan Arfak memiliki perwakilan tipe ekosistem beragam yang terbagi menjadi tiga tipe ekosistem hutan utama, yaitu:
Rumah Tradisional Masyarakat Pegunungan Arfak ( nationalgeographic.co.id)

Kantor Bupati Pegunungan Arfak (pegafkab.go.id)


  • (1) Hutan hujan dataran rendah – lowland forest (<300 meter),
  • (2) Hutan hujan kaki gunung – foothill forest (300 – 1.000 meter), dan
  • (3) Hutan hujan lereng pegunungan – lower mountain forest (1.000 – 2.800 meter).

    Perbedaan zona ekosismen itu membuat kawasan Pegunungan Arfak kaya akan keanekaragaman hayati bernilai tinggi. Di dalam kawasan Pegunungan Arfak diperkirakan terdapat 110 spesies mamalia dengan 44 spesies yang telah tercatat, 320 spesies aves, dimana 5 diantaranya merupakan satwa endemik di kawasan Pegunungan Arfak – Tambrauw seperti Cenderawasih Arfak (Astrapia Nigra), Parotia Barat (Parotia Sefilata) dan Namdur Polos (Amblyornis Inomatus). Hamparan vegetasi hutan tropis di kawasan ini telah menjadi istana penyedia kehidupan bagi sedikitnya 12.000 jiwa empat suku asli yang bermukim disini yaitu: Hatam, Meyakh, Sough dan Moley. Di Pegunungan Arfak ini terdapat gunung tertinggi di Papua Barat, yaitu Gunung Umsini (2.950 m dpl), dimana di gunung ini terdapat dua danau, yaitu Danau Anggi Gita (2.500 ha) dan Anggi Gigi (1.800 ha). Karena perannya yang demikian penting bagi flora, fauna dan manusia, maka melalui Keputusan Menteri Kehutanan No. 783/Kpts-II/1992 tertanggal 11 Agustus 1992, Pegunungan Arfak ditetapkan menjadi kawasan Cagar Alam Pegunungan Arfak (CAPA). Dalam keputusan itu ditetapkan bahwa kawasan ini membentang seluas 68.325 hektarmencakup 8 wilayah distrik, seperti: Menyambouw, Membey, Hingk, TanahRubuh, Warmare, Manokwari Selatan, Ransiki dan Oransbari.

    Suku besar Arfak terdiri dari empat suku, yaitu Hatam, Meyakh, Sough dan Moley yang hampir sama kebudayaannya namun memiliki bahasa yang berbeda. Keempat suku besar ini secara turun temurun telah menghuni kawasan Pegunungan Arfak dengan pembagian wilayah yang jelas. Suku Hatam adalah yang terbesar menghuni kawasan Pegunungan Arfak bagian selatan atau di wilayah Distrik Oransbari dan Ransiki; Suku Meyakh menghuni bagian timur atau wilayah Distrik Warmare dan Prafi, mereka sering disebut orang “Arfak Asli”; Suku Sough umumnya berada di bagian utara atau di wilayah Distrik Anggi. Selanjutnya Suku Moile tersebar di bagian barat Pegunungan Arfak atau di Distrik Minyambouw.
    Ladang berpindah adalah mata pencaharian pokok masyarakat Arfak. Kebun mereka biarkan menjadi hutan kembali setelah satu atau dua kali panen. Jenis tanaman yang ditanam adalah ubi jalar dan keladi, disamping pepaya, pisang dan sayur-sayuran. Untuk bercocok tanam mereka masih menggunakan cara menebas dan membakar hutan di suatu lahan yang mereka anggap subur.
    Selain sebagai sarana ladang berpindah, pemanfaatan hutan oleh warga klan adalah untuk areal berburu, tempat penduduk sebagai sumber protein hewani. Binatang yang banyak mereka buru adalah tikus tanah, kuskus dan kanguru pohon, sementara babi hutan dikonsumsi dan dipelihara. Alat yang digunakan untuk berburu adalah busur dan panah yang terbuat dari bambu dan nibung tua serta gelagah. Kegiatan ini hanya dilakukan oleh kaum pria. Mata pencaharian lain adalah mencari ikan di danau.

    Referensi:
    Dr. Ir. Mulyadi, Msi. Budaya Pertanian Papua: Perubahan Sosial dan Strategi Pemberdayaan Masyarakat Arfak.


  • Sumber : manokwari.bpk.go.id/

    Logo Kabupaten Lanny Jaya - Papua

    $
    0
    0
    Logo Kabupaten Lanny Jaya
    Waisai, 999-logo.blogspot.com - Kabupaten Lanny Jaya adalah sebuah kabupaten di Provinsi Papua, Indonesia.
    Kabupaten ini dibentuk pada tanggal 4 Januari 2008 berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2008, bersama-sama dengan pembentukan 5 kabupaten lainnya di Papua. Peresmiannya dilakukan oleh Mendagri Mardiyanto pada tanggal 21 Juni 2008. 
    Baca Juga :
    Kirim/Request Logo ke Admin
    Kantor Kabupaten Lanny Jaya ( Wikipedia)

    Batas Wilayah

    UtaraKanggime, Karubaga dan Goyage, Kabupaten Tolikara dan Kelila
    , Kabupaten Mamberamo Tengah
    SelatanMbuwa, Yigi, Mugi, Mapenduma dan Geselma
    , Kabupaten Nduga
    BaratIlaga, Illu
    TimurAsologaima
    , Kabupaten Jayawijaya

    Pemekaran Daerah

    Kabupaten ini akan dimekarkan dari Kabupaten Lanny Jaya dan Kabupaten Nduga. Distrik yang mungkin bergabung ke dalam kabupaten ini meliputi :

    Peta Kabupaten Lanny Jaya ( majalahkribo.com)
    Kota di Kabupaten Lanny Jaya (print.kompas.com)
    Kabupaten Puncak Trikora

    Dari Kabupaten Lanny Jaya

    1. Kuyawage
    2. Melagineri
    3. Balingga

    Dari Kabupaten Nduga

    1. Wosak
    2. Mbuwa

    Kabupaten Baliem Center

    Kabupaten ini akan dimekarkan dari Kabupaten Tolikara dan Kabupaten Lanny Jaya. Distrik yang mungkin bergabung ke dalam kabupaten ini meliputi :

    Dari Kabupaten Tolikara

    1. Yuneri
    2. Tagineri
    3. Tagime
    4. Yaleka
    5. Danime
    6. Poganeri

    Dari Kabupaten Lanny Jaya

    1. Makki
    2. Poga
    3. Dimba
    4. Gamelia

    Kota Tiom

    Download Logo Kabupaten Lanny Jaya Format Vector CDR
    Rencana pemerintah untuk pemekaran daerah otonomi Kota Tiom yang akan pisah dengan Kota induknya yakni Kabupaten Lanny Jaya masih menunggu proses lebih lanjut.
    Artikel dikutip dari Wikipedia

    Logo Batalyon Infanteri (YONIF) 121/Macan Kumbang

    $
    0
    0
    Logo Batalyon Infanteri (YONIF) 121/Macan Kumbang
    Request Logo By Novi Alim Murdani
    Waisai, 999-logo.blogspot.com - Batalyon Infanteri 121/Macan Kumbang (atau Yonif 121/MK) adalah salah satu Batalyon infanteri dibawah komando Brigade Infanteri 7/Rimba Raya, Kodam I/Bukit Barisan sejak 12 April 2007, bersamaan dengan diaktifkannya kembali Brigif 7/RR. Sebelumnya Yonif/SMB berada di bawah komando Korem 022/Pantai Timur. Batalyon ini dibentuk pada 6 Juli 1962.
    Baca Juga :

    Markas komando berkedudukan di Galang, Kabupaten Deli Serdang. Saat ini batalyon ini dikomandani oleh Letkol Dwi Tugas Irianto yang menggantikan Letkol Herry Christianto. Batalyon ini pula tempat dimana mantan Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso pertama bertugas saat masih berpangkat Letnan Dua.
    Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Mulyono Melaksanakan Kunjungan Kerja ke Yonif 121/MK di Desa Jaharun B Kec. Galang Kab. Deli Serdang, Rabu (23/12). (metro-online.co)

    Download Versi Kedua  
    Artikel dikutip dari Wikipedia

    Logo Pusat Penyelamatan Kapal Dan Nubika (PUSLATPALKA)

    $
    0
    0
    Lambang Pusat Penyelamatan Kapal Dan Nubika (PUSLATPALKA)
    Request Logo By Novi Alim Murdani
    Waisai, 999-logo.blogspot.com -Berikut adalah lambang /Logo  dari Pusat Penyelamatan Kapal Dan Nubika (PUSLATPALKA) dengan Motto "Dahana Catur Yudha".
    Baca Juga :

    Adapun Pusat Penyelamatan Kapal Dan Nubika (PUSLATPALKA) ini merupakan salah satu dari Daftar Lembaga Pendidikan yang di selenggarakan di Kobangdikal ( Komando Pengembangan dan Pendidikan Angkatan Laut) yang berada dalam kategori Lembaga Pendidikan Komando Pendidikan Dukungan Umum (Kodikdukum) bersamaan dengan  Pusdik Teknik, Pusdik Elektronika & Senjata, Pusdik Bantuan Administrasi, Pusdik Kesehatan dan Pusdik Polisi Militer AL.
    Sumber : Wikipedia

    Logo Pusat Pendidikan Khusus (PUSDIKSUS) Komando Pendidikan Operasi Laut

    $
    0
    0
    Logo Pusat Pendidikan Khusus  Komando Pendidikan Operasi Laut
    Request Logo By Novi Alim Murdani
    Waisai, 999-logo.blogspot.com - Pusat Pendidikan Khusus Komando Pendidikan Operasi Laut (Pusdiksus Kodikopsla) atau Pendidikan Brevet TNI AL adalah lembaga pendidikan kedinasan militer yang berada dibawah kendali Komando Pendidikan Operasi Laut Kobangdikal. yang meliputi pendidikan :
    • Sekolah Pasukan Katak
    • Sekolah Selam
    • Sekolah Calon Awak Kapal Selam
    • Sekolah Penerbangan TNI Angkatan Laut (Kejuruan Listrik Pesawat Udara, Kejuruan Mesin Pesawat Udara)
    • Pendidikan Intai Amfibi.
    Pusdiksus bertugas membantu Dankodikopsla Kobangdikal dalam menyelenggarakan pendidikan pengembangan Spesialisasi/Kejuruan/Brevet Kapal Selam, Brevet Penerbangan, Brevet Selam dan Brevet Pasukan Katak, serta pendidikan penanggulangan teror aspek laut (PTAL) bagi Perwira, Bintara dan Tamtama, serta pengkajian profesi lingkup Pusdiksus termasuk sarana dan prasarana pendukung.
    DEMONSTRASI STABO AKHIRI LATTEK SISWA DIKKOPASKA KOBANGDIKAL ( kobangdikal.tnial.mil.id)
    artikel dikutip dari Wikipedia

    Logo Skadron Udara (SKADUD) 4 Lanud Abdulrachman Saleh Malang

    $
    0
    0
    Logo Skadron Udara 4
    Request Logo By Novi Alim Murdani
    Waisai, 999-logo.blogspot.com - Skadron Udara 4 adalah satuan udara angkut ringan yang berada di bawah jajaran Wing Udara 2, Komando Operasi Angkatan Udara II yang bernaung di bawah Lanud Abdulrachman Saleh Malang, Jawa Timur, dimana dalam kesehariannya mengoperasikan pesawat C-212 Casa seri 200. Tugas Skadron Udara 4 adalah menyiapkan dan mengoperasikan pesawat angkut ringan untuk Operasi Dukungan Udara, Operasi SAR Terbatas, mendukung Sekolah Navigator dan Kursus Pengenalan Terbang Pesawat Angkut Militer.
    Baca Juga :
    Pada awal terbentuknya Skadron Udara 4 dilengkapi dengan kekuatan pesawat-pesawat ringan Auster, Piper Cup, Cesna-180 dan AT-6G Harvard. Pada awal 1960-an, Skadron 4 di non aktifkan namun secara resmi belum dibubarkan. Berdasarkan Keputusan Kasau Nomor Kep/02/I/1985 tanggal 17 Januari 1985, Skadron Udara 4 Pengintai Darat diaktifkan kembali dengan nama Skadron Udara 4 Angkut Ringan yang bermarkas di Lanud Abdulrachman Saleh, Malang dengan kekuatan Cassa 212 seri 100 dan 200, Cessna 401/402, SC-7 Skyvan, dan C-47 Dakota serta pesawat terbang lain yang digolongkan sebagai pesawat angkut ringan, termasuk yang berstatus titipan dari departemen diluar TNI AU.
    Logo Skadron Udara 4 (lama)
    Skadron Udara 4 lahir pada tahun 1950-an dan dikenal dengan nama Eskadron IV Pengintai Darat. Nama “Eskadron IV” ini kemudian berubah menjadi “Skadron IV” setelah masa konsolidasi dalam tubuh Angkatan Udara Republik Indonesia Serikat (AURIS) yang merupakan Skadron Bantuan bagi pasukan di darat untuk pengintaian dan penuntun penembakan senjata artileri, sesuai pengumuman Kasau Nomor: 28/11/Peng/KS/51 tanggal 21 Maret 1951. Komandan pertama yaitu Letnan Udara I Suhodo resmi diangkat pada tanggal 9 April 1951 yang sekaligus ditetapkan sebagai tanggal lahirnya Skadron Udara 4. Pada awalnya Skadron ini terdiri dari pesawat-pesawat Auster Mark motor tunggal X 130 dk Gipsy Major (Inggris), warisan dari 6e ARVA (Artillery Verkenning Afdeling), yang diterima pemerintah Indonesia dari Luchtvaart Militaire Nederland pada tanggal 20 Maret 1950 di Pangkalan Udara Semplak (sekarang Lanud Atang Senjaya) Bogor, Jawa Barat.
    Semua anggota “6e ARVA” adalah orang Belanda, sehingga pada saat penyerahan tidak ada yang berkeinginan masuk AURI, sebagai konsekuensinya Skadron Pengintai ini dibangun dengan kekuatan dari mantan anggota Pangkalan Udara Gorda, terutama dari anggota teknik. Sedangkan kekuatan penerbang yang ada pada waktu itu hanya dua orang dan pertama kali di tempatkan di Skadron Udara 2 Lanud Halim Perdana Kusuma. Pada pertengahan bulan Juni 1950 Letnan Udara I Suhodo mendapat perintah untuk mengikuti latihan ulangan Advance Training di Andir (sekarang Lanud Husein Sastranegara). Atas kepergiannya maka Skadron Pengintai menerima Komandan baru yaitu Letnan Udara I Suharnoko Harbani. Pada waktu itu Skadron pengintai merupakan Flight yang terdiri dari penerbang-penerbang:
    • Letnan Udara I Arjono.
    • Letnan Udara I Koesoemo Soejanto.
    • Letnan Udara II Noerprapto.
    • Letnan Muda Udara I Soemarsono.
    Artikel dikutip dari Wikipedia

    Logo Skadron Udara (SKADUD) 12 Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru

    $
    0
    0
    Logo Skadron Udara (SKADUD) 12 Lanud Roesmin Nurjadin
    Request Logo By Novi Alim Murdani
    Waisai, 999-logo.blogspot.com - Skadron Udara 12 Panther Hitam atau (Skadud 12) adalah sebuah skuadron udara dari Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara, yang berbasis di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru. Saat ini skadron ini dilengkapi dengan pesawat tempur jenis Hawk109/209, seperti halnya Skuadron Udara 1 yang berbasis di Pontianak.
    Baca Juga :
    Hawk 100 dan 200 Skadud 12 Lanud Roesmin Nurjadin siap melaksanakan Pam ALKI I. ( laraspostonline.com)

    Sejarah Pembentukan

    Pada tahun 1963 tepatnya tanggal 12 September 1963 untuk pertama kali diresmikan pembentukan Skadron Udara 12, dengan Komandan Skadron Mayor Udara Hashari Hasanuddin yang berkedudukkan di Kemayoran, Jakarta Pusat. Adapun jenis pesawat yang dikelola sebagai kekuatan intinya adalah pesawat jenis MiG-19 dan MiG-21 Fishbed buatan Negara Timur. Berhubungan situasi pada saat itu dan karena usia pakai kedua jenis pesawat tersebut, maka pada akhir Tahun 1960-an atau awal Tahun 1970-an Skadron Udara 12 dengan kekuatan intinya dibekukan untuk sementara waktu dari tugasnya sebagai salah satu kekuatan tempur TNI AU.
    Pada awal dasa warsa 1980-an TNI AU skadron ini diaktifkan kembali dan mendapat penambahan kekuatan tempurnya, satu diantaranya jenis Pesawat A-4 Skyhawk buatan Negara Barat (Amerika Serikat) oleh pabrik McDonnell Douglas. yang dibeli secara rahasia dari Angkatan Udara Israel dan berpangkalan di Lanud Iswahyudi Madiun. A-4 Skyhawk yang dimiliki TNI Angkatan Udaramerupakan pesawat handal Battle Proven karena pernah dipakai dalam perang enam hari antara Israel melawan Negara-Negara Arab. Untuk menggantikan pesawat lama T-33 (T. BIRD) buatan Amerika yang telah habis masa pakainya. Tercatat beberapa kali Skadron Udara 12 mengalami perubahan Home Base (pangkalan) dan pesawat. Pada tahun 1963 Skadron Udara 12 pernah bertugas di Lanud Kemayoran dengan pesawat MiG-19 dan MiG-21. Karena perubahan haluan politik Indonesia dari Blok Timur ke Blok Barat, utamanya AS, maka semua pesawat buatan Uni Soviet terpaksa di grounded akibat ketiadaan suku cadang sehingga menyebabkan Skadron Udara 12 dibekukan untuk sementara. Pada tahun 1983 Skadron Udara 12 dipindahkan ke Kota Pekanbaru, Riau melalui “Ops Boyong” untuk mengisi kekosongan pertahanan negara di Wilayah Udara Sumatera sehingga tanggal 2 Mei 1983 dicatat sebagai hari jadi Skadron Udara 12.
    Artikel dikutip dari Wikipedia

    Coat of Arms of France - Free Vector CDR

    $
    0
    0
    Coat of Arms of France
    Waisai, 999-logo.blogspot.com - The current Emblem of France has been a symbol of France since 1953, although it does not have any legal status as an official coat of arms. It appears on the cover of French passports and was adopted originally by the French Foreign Ministry as a symbol for use by diplomatic and consular missions in 1912 using a design by the sculptor Jules-Clément Chaplain.
    In 1953, France received a request from the United Nations for a copy of the national coat of arms to be displayed alongside the coats of arms of other member states in its assembly chamber. An interministerial commission requested Robert Louis (1902–1965), heraldic artist, to produce a version of the Chaplain design. This did not, however, constitute an adoption of an official coat of arms by the Republic.
    It consists of:
    • A wide shield with, on the one end a lion-head and on the other an eagle-head, bearing a monogram "RF" standing forRépublique Française (French Republic).
    • A olive branch symbolises peace.
    • An oak branch symbolises perennity or wisdom.
    • The fasces, a symbol associated with the exercise of justice (the bundle of rods and an axe were carried by Roman lictors). This use of the fasces predates the adoption of this symbol by Benito Mussolini as the emblem of Italian Fascism.
    In September 1999, the French government adopted a unique official identifier for its communication, incorporating the Republic's motto, the colours of the flag, and Marianne, the Republic's personification.
    Source : Wikipedia, vectorise.net

    Coat of arms of Germany - Free Vector CDR

    $
    0
    0
    Coat of arms of Germany
    Waisai, 999-logo.blogspot.com - The coat of arms of Germany displays a black eagle with red feet, beak and tongue on a yellow field, blazoned: Or, an eagle displayed sable beaked langued and membered gules. This is the Bundesadler or "Federal Eagle", formerly the Reichsadler or "Imperial Eagle".
    It is a re-introduction of the coat of arms of the Weimar Republic (in use 1919–1935) adopted by the Federal Republic of Germany in 1950. The current official design is due to Tobias Schwab (1887–1967) and was introduced in 1928.
    The German Empire of 1871–1918 had re-introduced the medieval coat of arms of the Holy Roman Emperors, in use during the 13th and 14th centuries (a black single-headed eagle on a golden background), before the emperors adopted the double-headed eagle, beginning with Sigismund of Luxemburg in 1433. The single-headed Prussian Eagle (on a white background, Argent, an eagle displayed sable) was used as an escutcheon to represent the Prussian Kings as dynasts of the German Empire. The Weimar Republic introduced a version in which the escutcheon and other monarchical symbols were removed.
    Source : Wikipedia, vectorise.net

    Coat of arms of Germany (Hoheitszeichen) of Nazi Germany 1933-1945 - Free Vector CDR

    $
    0
    0
    Coat of arms of Germany (Hoheitszeichen) of Nazi Germany 1933-1945
    Waisai, 999-logo.blogspot.com - The National Socialist German Workers' Party (German: About this sound Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei (help·info), abbreviatedNSDAP), commonly referred to in English as the Nazi Party (/ˈnɑːtsi/), was a political party in Germany active between 1920 and 1945 that practised Nazism. Its predecessor, the German Workers' Party (Deutsche Arbeiterpartei; DAP), existed from 1919 to 1920.
    The party emerged from the German nationalist, racist and populist Freikorps paramilitary culture, which fought against thecommunist uprisings in post-World War I Germany. The party was created as a means to draw workers away from communism and into völkisch nationalism. Initially, Nazi political strategy focused on anti-big business, anti-bourgeois, and anti-capitalistrhetoric, although such aspects were later downplayed in order to gain the support of industrial entities, and in the 1930s the party's focus shifted to anti-Semitic and anti-Marxist themes.
    Racism was central to Nazism. The Nazis propagated the idea of a "people's community" (Volksgemeinschaft). Their aim was to unite "racially desirable" Germans as national comrades, whilst excluding those deemed either to be political dissidents, physically or intellectually inferior, or of a foreign race (Fremdvölkische).  The Nazis sought to improve the stock of the Germanic people through racial purity and eugenics, broad social welfare programs, and a collective subordination of individual rights, which could be sacrificed for the good of the Nazi state and the "Aryan master race". To maintain the supposed purity and strength of the Aryan race, the Nazis sought to exterminate Jews, Romani, and the physically and mentally handicapped. They imposed exclusionary segregation on homosexuals, Africans, Jehovah's Witnesses, and political opponents. The persecution reached its climax when the party-controlled German state organized the systematic murder of approximately six million Jews and five million people from the other targeted groups, in what has become known as the Holocaust.
    The party's leader since 1921, Adolf Hitler, was appointed Chancellor of Germany by President Paul von Hindenburg in 1933. Hitler rapidly established a totalitarian regime known as the Third Reich. Following the defeat of the Third Reich at the conclusion of World War II in Europe, the party was "declared to be illegal" by the Allied powers, who performed denazification in the years after the war.
    Source : Wikipedia, vectorise.net

    Coat of Arms of Guatemala - Free Vector CDR

    $
    0
    0
    Coat of Arms of Guatemala
    Waisai, 999-logo.blogspot.com - The emblem of Guatemala was adopted in 1871. The emblem was designed by Swiss artist and engraver Johan-Baptist Frener, who lived in Guatemala from 1854 until his death in 1897. The current Guatemalan emblem was created according to the Executive Decree number 33 of 18 November 1871 (Decreto No. 33 del 18 de noviembre de 1871) issued by the president General Miguel García Granados. According to the decree, "The arms of the republic will be: a shield with two rifles and two swords crossed with a wreath of laurel on a field of light blue. The middle will harbor a scroll of parchment with the words "Liberty 15 of September of 1821" in gold and in the upper part a Quetzal as the symbol of national independence and autonomy."
    I should be noted, that the shield which is mentioned in the description above is never used and the emblem is therefore, without the shield, by heraldic standards, de facto no coat of arms.

    Arms

    The emblem of Guatemala comprises:
    • A wreath of bay laurel branches, the symbol for victory;
    • The resplendent quetzal, a bird that symbolizes liberty;
    • A parchment scroll on which is written LIBERTAD 15 DE SEPTIEMBRE DE 1821 in gold (15 September 1821 is the date of Central America's independence from Spain);
    • Two crossed Remington rifles with bayonets indicating Guatemala's willingness to defend itself by force if need be;
    • Two crossed swords, representing honor.
    The emblem also appears on the middle third of the flag of Guatemala. The quetzal previously appeared in the flag of Los Altos, Central America in the 1830s.
    Source : Wikipedia, vectorise.net

    Coat of arms of Haiti - Free Vector CDR

    $
    0
    0
    Coat of arms of Haiti
    Waisai, 999-logo.blogspot.com - The coat of arms of Haiti was originally introduced in 1807, and has appeared in its current form since 1986.
    It shows six draped flags of the country, three on each side, which are located before a palm tree and cannons on a green lawn. On the lawn various items are found, such as a drum, bugles, long guns, and ship anchors. Above the palm tree, there is a Phrygian capplaced as a symbol of freedom. On the lawn between the drum and the ribbon there were supposed to be two pieces of chain with a broken link symbolizing the broken chain of slavery.
    The ribbon bears the motto: L'Union Fait La Force (French, "Unity Makes Strength"). This should not be confused with the national motto of Haiti, which according to the Constitution of Haiti is "Liberty, Equality, Fraternity."
    The oldest use of a symbol for Haiti is known since 1807. The symbol shows several national flags, with two cannons and palm trees. The symbol indicates the battle for independence of the republic. The motto, in French, means 'Strength through unity'. The symbol remained in use until 1849, when President General Faustin Soulouque crowned himself as Emperor Faustin I. At the same time he adopted new Imperial arms, showing two cannons and a (French) imperial eagle. Two lions were used as supporter and the whole placed in a purple mantle. The emperor was forced to leave the country in 1859, after which the old symbol was restored. Ever since the composition has been the same, but the colors and items have changed somewhat.
    The coat of arms is on the national flag of Haiti, but not on its civil flag.
    Source : Wikipedia, vectorise.net

    Coat of arms of Hungary - Free Vector CDR

    $
    0
    0
    Coat of arms of Hungary
    Waisai, 999-logo.blogspot.com - The current coat of arms of Hungary was reinstated on July 3, 1990, after the end of communist rule. The arms have been used before, both with and without the Holy Crown of Hungary, sometimes as part of a larger, more complex coat of arms, and its elements date back to the Middle Ages.
    The shield is split into two parts:
    • The dexter (left side from the viewer's point) features the so-called Árpád stripes, four Argent (silver) and four Gules (red) stripes. Traditionally, the silver stripes represent four rivers: Duna (Danube), Tisza, Dráva, and Száva.
    • The sinister (right side from the viewer's point) consists of an Argent (silver) double cross on Gules (red) base, situated inside a small Or (golden) crown, the crown is placed on the middle heap of three Vert (green) hills, representing the mountain ranges (trimount) Tátra, Mátra, and Fátra.
    Download Coat of arms of Hungary - Free Vector CDR
    Source : Wikipedia, vectorise.net

    Coat of arms of Iceland - Free Vector CDR

    $
    0
    0
    Coat of arms of Iceland 
    Waisai, 999-logo.blogspot.com - The coat of arms of Iceland displays a silver-edged, red cross on blue shield (blazoned: Azure, on a cross argent a cross gules). This alludes to the design of the flag of Iceland. The supporters are the four protectors of Iceland (landvættir) standing on apahoehoe lava block. The bull (Griðungur) is the protector of southwestern Iceland, the eagle or griffin (Gammur) protects northwestern Iceland, the dragon (Dreki) protects the northeastern part, and the rock-giant (Bergrisi) is the protector of southeastern Iceland. Great respect was given to these creatures of Iceland, so much that there was a law during the time of the Vikings that no ship should bear grimacing symbols (most often dragonheads on the bow of the ship) when approaching Iceland. This was so the protectors would not be provoked unnecessarily.
    The landvættir (“land wights”) also decorate the obverse (front) of the Icelandic króna coins, but animals of the ocean (fish, crabs, and dolphins) appear on the reverse (back). The Icelandic presidency uses a swallowtailed Icelandic flag with the coat of arms. The National Commissioner of the Icelandic Police uses a white flag with the coat of arms, when the use of the State flag is not warranted, and some other state services do as well.
    Source : Wikipedia, vectorise.net
    Viewing all 337 articles
    Browse latest View live


    <script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>